Created By: Razza Taufik
A. Pengertian Pendidikan Islam
A. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik kepada terdidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju kepribadian yang lebih baik,
yang pada hakikatnya mengarah pada pembentukan manusia yang ideal. Manusia ideal adalah
manusia yang sempurna akhlaqnya. Yang nampak dan sejalan dengan misi kerasulan
Nabi Muhammad saw, yaitu menyempurnakan akhlaq yang mulia.
Islam
adalah agama universal yang mengajarkan kepada umat manusia mengenai berbagai
aspek kehidupan baik kehidupan yang sifatnya duniawi maupun yang sifatnya
ukhrawi. Salah satu ajaran Islam adalah mewajibkan kepada umatnya untuk
melaksanakan pendidikan, karena dengan pendidikan manusia dapat memperoleh
bekal kehidupan yang baik dan terarah.
Adapun yang
dimaksud dengan pendidikan Islam sangat beragam, hal ini terlihat dari definisi
pendidikan Islam yang dikemukakan oleh beberapa tokoh pendidikan berikut ini:
Prof.Dr. Omar Mohammad At-Toumi Asy-Syaibany mendefinisikan
pendidikan islam sebagai proses mengubah tingkah laku individu pada kehidupan
pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu
aktivitas asasi dan sebagai profesi di antara profesi-profesi asasi dalam
masyarakat. (Asy-Syaibany, 1979: 399)
Pengertian
tersebut memfokuskan perubahan tingkah laku manusia yang konotasinya pada
pendidikan etika. Selain itu, pengertian tersebut menekankan pada aspek-aspek
produktivitas dan kreatifitas manusia dalam peran dan profesinya dalam
kehidupan masyarakat dan alam semesta.
Dr. Muhammad SA Ibrahimy (Bangladesh) mengemukakan
pengertian pendidikan islam sebagi berikut;
Islamic education in true sense of the term, is a
system of education which enables a man to lead his life according to the
islamic ideology, so that he may easily mould his life in according with tenent
of islam.
Pendidikan
dalam pandangan yang sebenarnya adalah suatu sistem pendidikan yang
memungkinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita
islam, sehingga dengan mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran
islam.
Pengertian
itu mengacu pada perkembangan kehidupan manusia masa depan tanpa menghilangkan
prinsip-prinsip islami yang diamanahkan oleh Allah kepada manusia, sehingga
manusia mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidupnya seiring dengan
perkembangan iptek.
Dr. Muhammad Fadhil Al-Jamali memberikan pengertian
pendidikan islam sebagai upaya mengembangkan, mendorong, serta mengajak manusia
untk lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang
mulia, sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan
dengan akal, perasaan, maupun perbuatan.
Definisi tersebut memiliki tiga
prinsip pendidikan islam sebagai berikut:
a. Pendidikan merupakan
proses perbantuan pencapaian tingkat keimanan dan berilmu ( QS.
Al-Mujadilah 58:11)
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا
يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ
الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ
بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Hai orang-orang yang beriman,
apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Sebagai
model, maka Rasulullah saw sebagai uswatun hasanah (QS. Al-Ahzab 33:21) yang
dijamin Allah memiliki akhlaq mulia (QS. Al-Qalam 68:4)
لَقَدْ كَانَ
لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah.” (QS. Al-Ahzab 33:21)
وَإِنَّكَ
لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya kamu
benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam 68:4)
Pada manusia
terdapat potensi baik dan buruk (QS. Asy-Syam 91:7-8), potensi negatif seperti
lemah (QS. An-Nisa’ 4: 28), tergesa-gesa (QS. Al-Anbiya 21: 37), berkeluh kesah
(QS. Al-Maarij 70: 19), dan ruh Allah yang ditiupkan kepadanya pada saat
penyempurnaan penciptaannya (QS. At-Tin 95: 4). Oleh karena itu pendidikan
ditujukan sebagai pembangkit potensi baik yang ada pada anak didik dan
mengurangi potensinya yang jelek.
وَنَفْسٍ وَمَا
سَوَّاهَافَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
“Dan jiwa serta penyempurnaannya
(ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya.”(QS. Asy-Syam 91:7-8)
يُرِيدُ اللَّهُ
أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا
“Allah hendak memberikan
keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.”(QS. An-Nisa’ 4: 28)
خُلِقَ
الإنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ سَأُرِيكُمْ آيَاتِي فَلا تَسْتَعْجِلُونِ
“Manusia telah dijadikan
(bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda
(azab) -Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.”(QS.
Al-Anbiya 21: 37)
إِنَّ
الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا
“Sesungguhnya manusia diciptakan
bersifat keluh kesah lagi kikir”(QS. Al-Maarij 70: 19)
لَقَدْ
خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
“Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”(QS. At-Tin 95: 4)
B. Sumber Pendidikan Islam
Sumber
pendidikan islam merupakan hal yang sangat di perhatikan dalam penataan
individual dan sosial sehingga dapat mengaplikasikan islam secara sempurna.
Didalam pendidikan islam terdapat beberapa sumber pendidikan, para ahli
sependapat bahwa Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah sumber pendidikan Islam
sebagaimana mereka juga sependapat bahwa Al-Qur’an adalah sumber utama yang
pertama dan As-Sunnah sumber utama kedua.
1.
Al-Qur’an
Al-Qur’an
merupakan sumber pertama dan yang paling utama pendidikan islam. Al-Qur’an
memiliki konsep pendidikan yang utuh, hanya saja tidak mudah untuk
diungkap secara keseluruhannya karena luas dan mendalamnya pembahasan itu di
dalam al-Qur’an disamping juga keterbatasan kemampuan manusia untuk memahami
keseluruhannya dengan sempurna. Dan pendidikan al-qur’an juga memiliki pengaruh
yang dahsyat apabila dipahami dengan tepat dan diikuti dan diterapkan secara
utuh dan benar. Karenanya menjadikan al-Qur’an sebagi sumber bagi pendidikan
Islam adalah keharusan bagi umat islam.
Islam
adalah agama yang membawa misi umatnya menyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran. Al-Qur`an merupakan landasan paling dasar yang dijadikan acuan
dasar hukum tentang Pendidikan Agama Islam. Firman Allah tentang Pendidikan
Agama Islam dalam Al-qur`an Surat Al –alaq ayat 1 sampai ayat 5, :
Artinya :
“Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S.
Al-‘alaq: 1-5)
Dari
ayat-ayat tersebut diatas dapatlah di ambil kesimpulan bahwa seolah-olah Tuhan
berkata hendaklah manusia meyakini akan adanya Tuhan Pencipta manusia
(dari segumpal darah), selanjutnya untuk memperkokoh keyakinan dan
memeliharanya agar tidak luntur hendaklah melaksanakan pendidikan dan
pengajaran.
2.
As-Sunnah
As-sunnah
didefenisikan sebagai sesuatu yang didapatkan dari Nabi Muhammad s.a.w. yang
terdiri dari ucapan, perbuatan,persetujuan, sifat fisik atau budi, atau
biografi, baik pada masa sebelum kenabian ataupun sesudahnya. Didalam dunia
pendidikan, As-Sunnah memiliki dua manfaat pokok. Manfaat pertama, As-sunnah
mampu menjelaskan konsep dan kesempurnaan pendidikan islam sesuai dengan konsep
Al-Qur’an, serta lebih merinci penjelasan Al-Qur’an. Kedua, As-Sunnah dapat
menjadi contoh yang tepat dalam penentuan metode pendidikan.
Telah
kita ketahui bahwa diutusnya Nabi Muhammad saw salah satunya untuk memeperbaiki
moral atau akhlak manusia, sebagaimana sabdanya :
اِنَّمَا
بُعثْتُ لأَُ تْمّمَ مَكَا رمَ الأَ خْلاَ قا.
(رواه مسلم)
Artinya :
“Sesungguhnya
aku diutus tiada lain adalah untuk menyempurnakan akhlak”. (HR. Muslim)
Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah dan
Masyarakat
Makna hadist
ini sudah jelas, tujuannya sudah dapat dimengerti oleh umat muslim, yaitu
menyempurnakan keutamaan akhlak. Rasulullah Muhammad s.a.w. juga seorang
pendidik, yang telah berhasil memebentuk masyarakat rabbaniy, masyarakat yang
terdidik secara Islami. Bahkan Robert L. Gullick, Jr. dalam bukunya “Muhammad
the educator” mengakui akan keberhasilan Nabi Muhammad dalam melaksanakan
pendidikan
3.
Ijtihad
Ijtihad
merupakan istilah para fuqaha, yakni berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu
yang dimiliki oleh ilmuwan syari’at islam untuk menetapkan atau menentukan
sesuatu hukum syariat islam. Ijtihad
dalam hal ini meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan, tetapi
tetap berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah. Ijtihad dalam pendidikan harus
tetap bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah yang di olah oleh akal yang sehat
oleh para ahli pendidikan islam.
C. Dasar Pendidikan Islam
Dasar dari
pendidikan Islam adalah tauhid. Dalam struktur ajaran Islam, tauhid merupakan
ajaran yang sangat penting dan mendasari segala aspek kehidupan penganutnya,
tak terkecuali aspek pendidikan. Pendidikan islam merupakan pengembangan
pikiran, penataan prilaku, pengaturan emosional, hubungan peranann manusia
dengan dunia, serta bagaimana manusia mampu memanfaatkan dunia, sehingga mampu
meraih tujuan kehid upan
sekaligus mengupayakan upaya perwujudannya. Dalam kaitan ini para pakar
berpendapat bahwa dasar pendidikan Islam adalah tauhid, yakni kesatuan
kehidupan, ilmu, iman, agama dan kepribadian manusia, serta kesatuan individu
dan masyarakat. Al-Qur’an dan Sunnah juga dapat diartikan sebagai dasar di
samping juga sebagai sumber dari pendidikan. Dalam Al-Qur’an surat Asy-Syuura
ayat 52 Allah berfirman
Artinya:
“Dan Demikianlah kami wahyukan
kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah
mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman
itu, tetapi kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang kami tunjuki dengan dia
siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu
benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Q.S. Asy-Syuura : 52)
Dan berdasarkan sabda Nabi
Muhammad saw, yang artinya :
“Sesungguhnya orang mukmin yang
paling di cintai oleh Allah ialah orang yang senantiasa tegak taat kepada-Nya,
sempurna akal fikirannya, serta menasehati pula akan dirinya sendiri, menaruh
perhatian serta mengamalkan ajaran-Nya selama hayatnya, maka beruntung dan memperoleh
ia.” (Al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin)
Berdasarkan
pada Ayat dan Hadits di atas dinyatakan bahwa Allah swt memerintahkan kepada
umat manusia untuk memberi petunjuk kearah jalan hidup yang lurus, dalam arti
memberi bimbingan dan petunju ke jalan yang di ridhoi Allah swt. Dan dalam
hadits Nabi dinyatakan bahwa diantara sifat orang mukmin ialah saling
menasihati untuk mengamalkan ajaran Allah swt, yang dapat di formulasikan
sebagai usaha atau dalam bentuk pendidikan islam, dengan memberikan bimbingan,
penyuluhan dan pendidikan islam.
Didalam dasar
pendidikan islam terdapat pokok-pokok dari pendidikan islam, yaitu :
1.
Pendidikan
keimanan kepada Allah swt
Firman Allah swt
Artinya :
“Dan (Ingatlah) ketika Luqman
Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai
anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Q.S. Lukman : 13)
Pendidikan yang pertama dan utama
untuk dilakukan adalah pembentukan keyakinan kepada Allah swt yang diharapkan
dapat melandasi sikap, tingkah laku dan kepribadian anak didik.
2.
Pendidikan
Akhlakul Karimah
Sejalan
dengan usaha mebentuk dasar keyakinan atau keimanan maka diperlukan usaha
membentuk akhlak yang mulia. Berakhlak mulia merupakan modal bagi setiap orang
dalam menghadapi pergaulan sesama manusia. Akhlak termasuk diantara makna yang
terpenting dalam hidup, setelah keimanan dan kepercayaan.
Firman Allah swt
Artinya :
“Dan janganlah kamu memalingkan
mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.” (Q.S. Lukman : 18)
3.
Pendidikan
Ibadah
Ibadah
merupakan salah satu kewajiban dasar yang harus di berikan kepada anak didik.
Kewajiban beribadah ini merupakan nilai-nilai spiritual, menjalin hubungan
batin dengan sang Khaliq Allah swt berfirman.
Artinya :
“Hai
anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah).” (Q.S. Lukman : 17)
Adapun di
dalam Negara Indonesia secara formal pendidikan islam mempunyai dasar yang
cukup kuat. Pancasila merupakan dasar setiap tingkah laku dan kegiatan bangsa
Indonesia, dengan keTuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama, berarti
menjamin setiap warga Negara untuk memeluk, beribadah, dan menjalankan
aktifitas yang berhubungan dengan pengembangan agama, termasuk melaksanakan
pendidikan agama islam.
Referensi:
Abdurrahman
An Nahlawi, Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, Jakarta, Gema
Insani,1983, hal 28
Abudinnata,
Filsafat Pendidikan Islam, hal. 101
Bukhari
Umar. Ilmu Pendidikan Islam, hal. 26
H.
Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Lembaga Pendidikan Umat, 2005, h. 17.
Moh.Athiyah
Al Abrasy, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta : Bulanbintang, 1980,
hal. 78
Zuhairini,
Filsafat Pendidikan Islam, hal. 98
Tidak ada komentar:
Posting Komentar