ILMU PENGETAHUAN DAN
ISLAM
(creative : *tri putra*kartika*razza taufiq*hendrik*isna abdul aziz*sifa)
Islam merupakan salah satu agama terbesar yang
diakui di dunia. Bahkan di negara tertentu, Islam merupakan negara yang
berpenduduk mayoritas. Sesuai dengan asalnya, agama Islam berkembang pesat di benua
Asia dan Afrika. Dalam ilmu perbandingan agama, Islam merupakan agama Samawi,
yaitu agama yang diturunkan dari langit atau lebih pastinya Islam merupakan
agama yang diturunkan melalui wahyu yang berasal dari Allah SWT. Islam juga
merupakan agama Samawi yang terakhir turun ke muka bumi ini dalam rangka
menyempurnakan ajaranajaran agama sebelumnya yang juga merupakan berasal dari
wahyu Allah SWT. Bahkan
Islam pun mengakui keberadaan ajaranajaran agama
sebelumnya dan meluruskan kesalah pahaman yang dilakukan oleh pengikut agama tersebut.
Ilmu
adalah suatu yang sangat menonjol dalam agam Islam, hal ini dapat dilihat dalam
Hadist maupun dalam Al-Qur'an, disana banyak sekali ungkapan afala tatafakkarun,
hal ini menunjukkan bahwa manusia diwajibkan untuk mengembangkan ilmu baik ilmu
agama maupun ilmu sosial. Bahwa orang yang berilmu dan orang yang tidak dalam
islam kedudukannya sangat berbeda jauh
Nabi juga bersabda "tuntutlah ilmu sampai
kenegeri cina". Kenapa kenegeri cina? Karena pada masa itu cina sudah
berkembang dengan pesat bahkan sudah menciptakan kertas. Nabi menganjurkan
bahwa ilmu untuk mengembangkan agama boleh diambil dari orang selain islam
asalkan untuk mendekatkan diri pada Allah. Dan islam sebagai filter (penyaring
ilmu-ilmu tersebut). Maka itu bagaimankah islam itu memandang ilmu sebagai
sesuatu yang pokok dalam ajaran islam, dan mejadi sesuatu yang wajib dimiliki
oleh setiap muslim.
Islam
adalah agama yang mengutamakan sebuah ilmu, dalam islam diwajibkan bagi setiap
seorang muslim untuk menuntut ilmu kewajiban itu ditujukan oleh individu setiap
orang. Didalam hadist nabi bersabda:
“Menuntut
ilmu wajib bagi tiap-tiap muslim” (H.R. Ibnu Majah)
Hal ini juga juga dapat dilihat pada ayat pertama surat al alaq :
Sedangkan
Nabi adalah orang yang ummi (tidak bisa membaca dan menulis), makna iqra'
pada ayat pertama surat al alaq adalah baca dan bacakanlah, pelajari dan
ajarkanlah. Para mufassirin termashur menjawab (bahwa yang harus dibaca) ialah:
- Al-Qur'an (Ibnu 'Abas, Al-Qurtubi)
- Mayuhailaika : apa yang diwahyukan kepadamu (Al-Qosimi, Al-Hanafi, Al-Andalusi dan Al-Jamal)
- Ma yutlaamama-ka : apa yang ditilawatkan di depanmu, dan menyimak apa-apa yang telah ditilawatkan itu.
- MaunzilailaikaminalQur'an : apa-apa yang telah dinuzulkan kepadamu dari al-Qur'an (Al-Qurtubi)
Selain belajar ilmu-ilmu yang termaktub dalam Al-Quran dan
Al-Hadist atau biasanya disebut ayat qouliyah (akan menghasilkan
ilmu-ilmu agama seperti Fiqih, Ilmu tafsir, Akhlak, Taswuf dan lain-lain)
seorang muslim juga dianjurkan mempelajari ilmu-ilmu yang bersifat kauniyah
(kejadian-kejadian alam maupun yang lainnya, dan akan menghasilkan ilmu-ilmu
seperti ilmu atronomi, ilmu bumi, ilmu sosial). Selain itu dalam Al-Qur'an
Allah berfirman bahwa derajat orang yang berilmu sangat tinggi melebihi seorang
'abid (orang ahli yang beribadah). Dalam Fathul Barri disebutkan bahwa:
Allah meninggikan derajat orang mu'min yang 'alim dari pada orang mu'min
yang tidak 'alim, meninggikan derajat disini menunjukkan kepada Al-Fadlu.
Keutamaan disini dimaksud bahwa orang yang beribadah dengan
ilmu dengan orang yang beribadah tanpa tahu ilmunya akan berbeda nilainya dari
segi pahala yang diperoleh. Allah berfirman dalam surat al maidah ayat 11:
Yang
artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Allah
melengkapi manusia dengan pendengaran, penglihatan, akal dan hati. Jadi Ilmu
dapat diperoleh dengan pendengaran penglihatan kemudian diproses dalam fikiran
sedangkan hati untuk menimbang apakah ilmu itu dapat mendekatkan diri pada
Allah atau bahkan menjauhkan.
Dalam pendidikan
Islam dapat dibuktikan bahwa perintah Al-Qur'an dan Hadist tentang menuntut
ilmu tidaklah terbatas pada ajaran-ajaran syari'ah tertentu, tetapi
juga mencakup setiap ilmu yang berguna bagi manusia bagi manusia. Untuk
melakukan hal itu, harus ditunjukkan dan didefinisikan kewajiban tujuan seorang
muslim dalam kehidupan di dunia ini. Allah melalui kitabNya Al-Qur'an telah
menegaskan bahwa semuanya akan kembali kepada pencipta. Dengan demikian tujuan
manusia adalah mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh ridho-Nya. Segala
sesuatu yang mendekatkan kepada Tuhan dan petunjuk-petunjuk pada arah tersebut
adalah terpuji. Ilmu hanya berguna jika dijadikan alat untuk medekatkan kepada
Allah, jika tidak, maka ilmu akan menjadi penghalang besar.
Jadi tujuan yang
sebenarnya adalah bahwa Ilmu itu untuk medekatkan diri pada Allah, contohnya
melalui ilmu tentang bumi (bagimana langit diciptakan) membuat kita semakin
menambah keimanan kita pada Allah.
1. Ilmu Menurut Konsep Islam
Dalam Al-Qur’an, kata ‘ilm dan kata jadinya disebut kurang lebih 800
kali. Al-qordhowi dalam penelitianya terhadap kitab Al-Mu’jam al-Mufahras li
al-fazh Al-Qur’an al-karim (lihat Fuat Abdul Baqi, tt:469-481) melaporkan,
bahwa kata ‘ilm(ilmu) dalam Al-Qur’an baik dalam bentuknnya yang definitif
(ma’rifat) maupun indenitif (nakirah) terdapat 80 kali, sedangkan kata ‘allama,
ya’lamu, ‘alim, dan seterusnnya disebut beratus-ratus kali. Dalam kitab
Al-Jami’ al-shahih karya bukahori terdapat 102 Hadist.
Ilmu merupakan petunjuk bagi manysia untuk mengelolah untuk menguasai
jagad raya ini. Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini tidak akan mungkin
mampu menngolahnya kecuali denngan ilmu. Dengan ilmu mausia seharusnyan bisa
mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena telah jelas dalam Hadis
Nabi “al-‘imu nuuruun” ilmu adalah cahaya bagi siapa saja yang memliki dan
memanfaatkanya dengan baik.
2. Ilmuwan-Ilmuwan Islam Yang Terkenal
Di awal era pertumbuhan Islam, Dunia Pengetahuan mengalami zaman keemasan
dengan bermunculannya ilmuwan – ilmuwan muslim yang sampai sekarang penemuannya
masih digunakan dan menjadi rujukan sebagai dasar dari perkembangan pengetahuan
modern, tapi mungkin karena kurangnya publisitas dan banyaknya peristiwa
sejarah yang menjadikan nama – nama mereka kurang dikenal bahkan di kalangan
para umat muslim itu sendiri, berikut ilmuwan muslim yang sangat berjasa bagi dunia
pengetahuan
a. Ibnu Rusyd (Averroes)
Ibnu
Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan
ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai
“Kadi” (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai
Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang mempengaruhi
filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas
Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah
kedokteran dan masalah hukum.Pemikiran Ibnu Rusyd
Karya-karya
Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk
karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan
besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.
Karya
:
-
Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih)
-
Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran)
-
Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa
Asy-Syari’at (filsafat dalam Islam dan menolak segala paham yang bertentangan
dengan filsafat)
b.
Ibnu Sina (Avicenna)
Ibnu
Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat
adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang
sudah menjadi bagian Uzbekistan). Beliau juga seorang penulis yang produktif
dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi
banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi
sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang
kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan
rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Karya
Ibnu Sina, fisikawan terbesar Persia abad pertengahan , memainkan peranan
penting pada Pembangunan kembali Eropa. Dia adalah pengarang dari 450 buku pada
beberapa pokok bahasan besar. Banyak diantaranya memusatkan pada filosofi dan
kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai “bapak kedokteran modern.”
George Sarton menyebut Ibnu Sina “ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah
satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu.” pekerjaannya
yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine,
dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).
c.
Al-Biruni
Merupakan
matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia,
filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang
kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan.Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan
di Khawarazm di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran
Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.Abu
Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain
Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu
Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al
Abbas Ma’mun Khawarazmshah. Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara ke India
dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani beliau dalam ketenteraannya di sana,
mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku mengenainya.
Dia
juga mengetahui bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber. Dia menulis
bukunya dalam bahasa Persia (bahasa ibunya) dan bahasa Arab.Sebahagian karyanya
ialah:· Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi Kath,
Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima matahari. · Ketika berusia 22,
dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta,
“Kartografi”, yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada
bidang datar. · Beliau
membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di
Barat pada abad ke 16).
Hasil karya Al-Biruni melebihi 120
buah buku. Sumbangannya kepada matematika termasuk:
·
aritmatika
teoritis and praktis
·
penjumlahan
seri
·
analisis
kombinatorial
·
kaidah
angka 3
·
bilangan
irasional
·
teori
perbandingan
·
definisi
aljabar
·
metode
pemecahan penjumlahan aljabar
·
geometri
·
teorema
Archimedes
·
sudut
segitiga
d.
Al-Khawarizmi
Dalam
pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam
yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang
syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik,
ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia
Al-Khawarizmi
sebagai guru Aljabar
di Eropa Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam
penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja di
bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observatory
yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya
untuk memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka
India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan
seorang penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah
seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi
ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan
konsep-konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai
sekarang.
Peranan
dan sumbangan al-khawarizmi. Sumbangsihnya dalam bentuk hasil karya diantaranya
ialah :
·
Al-Jabr
wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian
secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
·
Hisab
al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan
contoh-contoh persoalan matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang
sebagian besar merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam
bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
·
Sistem Nomor : Beliau telah
memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem Nomor pada zaman
sekarang. Karyanya yang satu ini memuat Cos, Sin dan Tan dalam penyelesaian
persamaan trigonometri , teorema segitiga sama kaki dan perhitungan luas
segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri.
Banyak
lagi konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi . Bidang
astronomi juga membuat al-Khawarizmi terkenal. Astronomi dapat diartikan
sebagai ilmu falaq pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian
tentang kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan
dengan bintang.
SUMBER
Anonim,
Ilmu Menurut Perspektif Islam,
diunduh pada tanggal 5 Oktober 2012 dari http://harunalrasyidleutuan.wordpress.com/2010/01/22
Anonim,
Tokoh-Tokoh Islam dibidang Ilmu,
diunduh pada tanggal 5 Oktober 2012 dari http://www.gembysportian.com/2011/05
Anonim, Islam dan Ilmu Pengetahuan, diunduh pada tanggal 5 Oktober 2012
dari http://www.ainisastra.com/2011/02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar