Senin, 08 Oktober 2012

Ilmu Dasar Islam


ILMU PENGETAHUAN DAN ISLAM

(creative : *tri putra*kartika*razza taufiq*hendrik*isna abdul aziz*sifa)

Islam merupakan salah satu agama terbesar yang diakui di dunia. Bahkan di negara tertentu, Islam merupakan negara yang berpenduduk mayoritas. Sesuai dengan asalnya, agama Islam berkembang pesat di benua Asia dan Afrika. Dalam ilmu perbandingan agama, Islam merupakan agama Samawi, yaitu agama yang diturunkan dari langit atau lebih pastinya Islam merupakan agama yang diturunkan melalui wahyu yang berasal dari Allah SWT. Islam juga merupakan agama Samawi yang terakhir turun ke muka bumi ini dalam rangka menyempurnakan ajaranajaran agama sebelumnya yang juga merupakan berasal dari wahyu Allah SWT. Bahkan
Islam pun mengakui keberadaan ajaranajaran agama sebelumnya dan meluruskan kesalah pahaman yang dilakukan oleh pengikut agama tersebut.
Ilmu adalah suatu yang sangat menonjol dalam agam Islam, hal ini dapat dilihat dalam Hadist maupun dalam Al-Qur'an, disana banyak sekali ungkapan afala tatafakkarun, hal ini menunjukkan bahwa manusia diwajibkan untuk mengembangkan ilmu baik ilmu agama maupun ilmu sosial. Bahwa orang yang berilmu dan orang yang tidak dalam islam kedudukannya sangat berbeda jauh
Nabi juga bersabda "tuntutlah ilmu sampai kenegeri cina". Kenapa kenegeri cina? Karena pada masa itu cina sudah berkembang dengan pesat bahkan sudah menciptakan kertas. Nabi menganjurkan bahwa ilmu untuk mengembangkan agama boleh diambil dari orang selain islam asalkan untuk mendekatkan diri pada Allah. Dan islam sebagai filter (penyaring ilmu-ilmu tersebut). Maka itu bagaimankah islam itu memandang ilmu sebagai sesuatu yang pokok dalam ajaran islam, dan mejadi sesuatu yang wajib dimiliki oleh setiap muslim.
Islam adalah agama yang mengutamakan sebuah ilmu, dalam islam diwajibkan bagi setiap seorang muslim untuk menuntut ilmu kewajiban itu ditujukan oleh individu setiap orang. Didalam hadist nabi bersabda:
Menuntut ilmu wajib bagi tiap-tiap muslim” (H.R. Ibnu Majah)

Hal ini juga juga dapat dilihat pada ayat pertama surat al alaq :
Sedangkan Nabi adalah orang yang ummi (tidak bisa membaca dan menulis), makna iqra' pada ayat pertama surat al alaq adalah baca dan bacakanlah, pelajari dan ajarkanlah. Para mufassirin termashur menjawab (bahwa yang harus dibaca) ialah:
  1. Al-Qur'an (Ibnu 'Abas, Al-Qurtubi)
  2. Mayuhailaika : apa yang diwahyukan kepadamu (Al-Qosimi, Al-Hanafi, Al-Andalusi dan Al-Jamal)
  3. Ma yutlaamama-ka : apa yang ditilawatkan di depanmu, dan menyimak apa-apa yang telah ditilawatkan itu.
  4. MaunzilailaikaminalQur'an : apa-apa yang telah dinuzulkan kepadamu dari al-Qur'an (Al-Qurtubi)
Selain belajar ilmu-ilmu yang termaktub dalam Al-Quran dan Al-Hadist atau biasanya disebut ayat qouliyah (akan menghasilkan ilmu-ilmu agama seperti Fiqih, Ilmu tafsir, Akhlak, Taswuf dan lain-lain) seorang muslim juga dianjurkan mempelajari ilmu-ilmu yang bersifat kauniyah (kejadian-kejadian alam maupun yang lainnya, dan akan menghasilkan ilmu-ilmu seperti ilmu atronomi, ilmu bumi, ilmu sosial). Selain itu dalam Al-Qur'an Allah berfirman bahwa derajat orang yang berilmu sangat tinggi melebihi seorang 'abid (orang ahli yang beribadah). Dalam Fathul Barri disebutkan bahwa: Allah meninggikan derajat orang mu'min yang 'alim dari pada orang mu'min yang tidak 'alim, meninggikan derajat disini menunjukkan kepada Al-Fadlu.
Keutamaan disini dimaksud bahwa orang yang beribadah dengan ilmu dengan orang yang beribadah tanpa tahu ilmunya akan berbeda nilainya dari segi pahala yang diperoleh. Allah berfirman dalam surat al maidah ayat 11:
Yang artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Allah melengkapi manusia dengan pendengaran, penglihatan, akal dan hati. Jadi Ilmu dapat diperoleh dengan pendengaran penglihatan kemudian diproses dalam fikiran sedangkan hati untuk menimbang apakah ilmu itu dapat mendekatkan diri pada Allah atau bahkan menjauhkan.
Dalam pendidikan Islam dapat dibuktikan bahwa perintah Al-Qur'an dan Hadist tentang menuntut ilmu tidaklah terbatas pada ajaran-ajaran syari'ah tertentu, tetapi juga mencakup setiap ilmu yang berguna bagi manusia bagi manusia. Untuk melakukan hal itu, harus ditunjukkan dan didefinisikan kewajiban tujuan seorang muslim dalam kehidupan di dunia ini. Allah melalui kitabNya Al-Qur'an telah menegaskan bahwa semuanya akan kembali kepada pencipta. Dengan demikian tujuan manusia adalah mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh ridho-Nya. Segala sesuatu yang mendekatkan kepada Tuhan dan petunjuk-petunjuk pada arah tersebut adalah terpuji. Ilmu hanya berguna jika dijadikan alat untuk medekatkan kepada Allah, jika tidak, maka ilmu akan menjadi penghalang besar.
Jadi tujuan yang sebenarnya adalah bahwa Ilmu itu untuk medekatkan diri pada Allah, contohnya melalui ilmu tentang bumi (bagimana langit diciptakan) membuat kita semakin menambah keimanan kita pada Allah.
1. Ilmu Menurut Konsep Islam
Dalam Al-Qur’an, kata ‘ilm dan kata jadinya disebut kurang lebih 800 kali. Al-qordhowi dalam penelitianya terhadap kitab Al-Mu’jam al-Mufahras li al-fazh Al-Qur’an al-karim (lihat Fuat Abdul Baqi, tt:469-481) melaporkan, bahwa  kata ‘ilm(ilmu) dalam Al-Qur’an baik dalam bentuknnya yang definitif (ma’rifat) maupun indenitif (nakirah) terdapat 80 kali, sedangkan kata ‘allama, ya’lamu, ‘alim, dan seterusnnya disebut beratus-ratus kali. Dalam kitab Al-Jami’ al-shahih karya bukahori terdapat 102 Hadist.
Ilmu merupakan petunjuk bagi manysia untuk mengelolah untuk menguasai jagad raya ini. Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini tidak akan mungkin mampu menngolahnya kecuali denngan ilmu. Dengan ilmu mausia seharusnyan bisa mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena telah jelas dalam Hadis Nabi “al-‘imu nuuruun” ilmu adalah cahaya bagi siapa saja yang memliki dan memanfaatkanya dengan baik.
2. Ilmuwan-Ilmuwan Islam Yang Terkenal
Di awal era pertumbuhan Islam, Dunia Pengetahuan mengalami zaman keemasan dengan bermunculannya ilmuwan – ilmuwan muslim yang sampai sekarang penemuannya masih digunakan dan menjadi rujukan sebagai dasar dari perkembangan pengetahuan modern, tapi mungkin karena kurangnya publisitas dan banyaknya peristiwa sejarah yang menjadikan nama – nama mereka kurang dikenal bahkan di kalangan para umat muslim itu sendiri, berikut  ilmuwan muslim yang sangat berjasa bagi dunia pengetahuan
a. Ibnu Rusyd (Averroes)
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai “Kadi” (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang mempengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.Pemikiran Ibnu Rusyd
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.
Karya :
-          Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih)
-          Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran)
-  Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at (filsafat dalam Islam dan menolak segala paham yang bertentangan dengan filsafat)
b. Ibnu Sina (Avicenna)
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Beliau juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Karya Ibnu Sina, fisikawan terbesar Persia abad pertengahan , memainkan peranan penting pada Pembangunan kembali Eropa. Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak diantaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai “bapak kedokteran modern.” George Sarton menyebut Ibnu Sina “ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu.” pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).
c. Al-Biruni
Merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan.Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazm di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma’mun Khawarazmshah. Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara ke India dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani beliau dalam ketenteraannya di sana, mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku mengenainya.
Dia juga mengetahui bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber. Dia menulis bukunya dalam bahasa Persia (bahasa ibunya) dan bahasa Arab.Sebahagian karyanya ialah:· Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima matahari. · Ketika berusia 22, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta, “Kartografi”, yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar. · Beliau membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16).
Hasil karya Al-Biruni melebihi 120 buah buku. Sumbangannya kepada matematika termasuk:
·         aritmatika teoritis and praktis
·         penjumlahan seri
·         analisis kombinatorial
·         kaidah angka 3
·         bilangan irasional
·         teori perbandingan
·         definisi aljabar
·         metode pemecahan penjumlahan aljabar
·         geometri
·         teorema Archimedes
·         sudut segitiga
       d.  Al-Khawarizmi
Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia
Al-Khawarizmi sebagai guru Aljabar di Eropa Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observatory yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.
Peranan dan sumbangan al-khawarizmi. Sumbangsihnya dalam bentuk hasil karya diantaranya ialah :
·         Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
·         Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
·         Sistem Nomor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem Nomor pada zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat Cos, Sin dan Tan dalam penyelesaian persamaan trigonometri , teorema segitiga sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri.
Banyak lagi konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi . Bidang astronomi juga membuat al-Khawarizmi terkenal. Astronomi dapat diartikan sebagai ilmu falaq pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang.





SUMBER
Anonim, Ilmu Menurut Perspektif Islam, diunduh pada tanggal 5 Oktober 2012 dari http://harunalrasyidleutuan.wordpress.com/2010/01/22
Anonim, Tokoh-Tokoh Islam dibidang Ilmu, diunduh pada tanggal 5 Oktober 2012 dari http://www.gembysportian.com/2011/05
Anonim, Islam dan Ilmu Pengetahuan, diunduh pada tanggal 5 Oktober 2012 dari http://www.ainisastra.com/2011/02






Tidak ada komentar:

Posting Komentar