oleh :
Tri Putra
Isna Abdul Aziz
Hendrik Suhengki
Pengertian Kurikulum Dalam Pendidikan Islam
Kurikulum dapat dipandang sebagai
suatu program yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah
tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum dalam pendidikan Islam, dikenal
dengan kata manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh
pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap mereka. Selain itu, kurikulum juga dapat dipandang sebagai
suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai
pendidikan.
M.
Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan
dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.
S.
Nasution menyatakan, ada beberapa penafsiran lain tentang kurikulum.
Diantaranya: Pertama, kurikulum sebagai produk (hasil pengembangan
kurikulum), Kedua, kurikulum sebagai hal-hal yang diharapkan akan
dipelajari oleh siswa (sikap, keterampilan tertentu), dan Ketiga,
kurikulum dipandang sebagai pengalaman siswa.
Pengertian kurikulum dalam pandangan modern
merupakan program pendidikan yang disediakan oleh sekolah yang tidak hanya
sebatas bidang studi dan kegiatan belajarnya saja, akan tetapi meliputi segala
sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi siswa
sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan sehingga dapat meningkatkan
mutu kehidupannya yang pelaksanaannya tidak hanya di sekolah tetapi juga di
luar sekolah.
Jika
diaplikasikan dalam kurikulum pendidikan Islam, maka kurikulum berfungsi sebagai
pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta didiknya ke arah
tujuan tertinggi pendidikan Islam, melalui akumulasi sejumlah pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Dalam hal ini proses pendidikan Islam bukanlah suatu
proses yang dapat dilakukan secara serampangan, tetapi hendaknya mengacu kepada
konseptualisasi manusia paripurna (insan kamil) yang strateginya telah
tersusun secara sistematis dalam kurikulum pendidikan Islam.
B. Ciri
–Ciri Kurikulum Pendidikan Islam
a) Ciri-ciri Kurikulum
Pendidikan Islam
Ciri-ciri
umum kurikulum pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
- Agama dan akhlak merupakan tujuan utama. Segala yang diajarkan dan di amalkan harus berdasarkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta ijtihad para ulama.
- Mempertahankan pengembangan dan bimbingan terhadap semua aspek pribadi siswa dari segi intelektual, psikologi, sosial, dan spiritual.
- Adanya keseimbangan antara kandungan kurikulum dan pengalaman serta kegiatan pengajaran.
Oleh
karena itu dapat dikatakan, bahwa sebagai inti dari ciri-ciri kurikulum
pendidikan Islam adalah kurikulum yang dapat memotivasi siswa untuk berakhlak
atau berbudi pekerti luhur, baik terhadap Tuhan, terhadap diri dan lingkungan
sekitarnya.
Menurut
Abdurrahman An-Nahlawi dalam buku Ilmu
pendidikan islam : Dra.Hj.Nur Uhbiyati bahwa
Sistem pendidikan Islam menuntut pengkajian kurikulum yang Islami,
tercermin dari sifat dan karakteristiknya. Kurikulum seperti itu hanya mungkin,
apabila bertopang yang mengacu pada dasar pemikiran yang Islami pula, serta
bertolak dari pandangan hidup serta pandangan tentang manusia/ pandangan
antropologi serta diarahkan kepada tujuan pendidikan yang dilandasi
kaidah-kaidah Islami.
Agar kriteria Kurikulum Pendidikan
Islam tersebut dapat terpenuhi maka dalam penyusunannya supaya selalu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
·
Sistem
dan perkembangan kurikulum hendaknya selaras dengan fitrah insani.
·
Kurikulum
hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan akhir pendidikan Islam.
·
Pentahapan
serta pengkhususan kurikulum hendaknya memperhatikan periodisasi peserta didik
maupun unisitas (ke-khas-an)nya.
·
Dalam
berbagai pelaksanaan, aktivitas, contoh dan nashnya, hendaknya kurikulum
memelihara segala kebutuhan nyata kehidupan masyarakat, sambil tetap bertopang
pada jiwa dan cita-cita ideal Islamnya.
·
Secara
keseluruhan struktur dan organisasi kurikulum tersebut hendaknya tidak bertentangan dan tidak menimbulkan
pertentangan.
·
Hendaknya
kurikulum itu realistik.
·
Hendaknya
metode pendidikan/pengajaran dalam kurikulum itu bersifat luwes.
·
Hendaknya
kurikulum itu efektif.
·
Kurikulum
itu hendaknya memperhatikan pula tingkat perkembangan siswa yang bersangkutan.
·
Hendaknya
kurikulum itu memperhatikan aspek-aspek tingkah laku amaliah Islami.
Adapun
ciri-ciri kurikulum pendidikan islam Menurut Al Syaibani bahwa Kurikulum
pendidikan Islam seharusnya mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
·
Kurikulum
pendidikan Islam harus menonjolkan mata pelajaran agama dan akhlak.
·
Kurikulum
pendidikan Islam harus memperhatikan pengembangan menyeruluh aspek pribadi
siswa, yaitu aspek jasmani, akal, dan rohani.
·
Kurikulum
pendidikan Islam memperhatikan keseimbangan antara pribadi dan masyarakat, dunia
dan akhirat;jasmani, akal dan rohani manusia.
·
Kurikulum
pendidikan Islam memperhatikan juga seni halus.
·
Kurikulum
pendidikan Islam mempertimbangkan perbedaan-perbedaan kebudayaan.
C. Prinsip Dasar
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam
Tentang
prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar penyusunan kurikulum pendidikan Islam,
diantaranya:
·
Prinsip
relevansi adalah adanya kesesuaian pendidikan dengan lingkungan hidup murid,
relevansi dengan kehidupan masa sekarang dan akan datang, dan relevansi dengan
tuntutan pekerjaan.
·
Prinsip
efektifitas adalah agar kurikulum dapat menunjang efektifitas guru yang
mengajar dan peserta didik yang belajar.
·
Prinsip
efisiensi adalah agar kurikulum dapat mendayagunakan waktu, tenaga, dana, dan
sumber lain secara cermat, tepat, memadai dan dapat memenuhi harapan.
·
Prinsip
kesinambungan adalah saling hubungan dan jalin menjalin antara berbagai tingkat
dan jenis program pendidikan.
·
Prinsip
fleksibilitas artinya ada semacam ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan
di dalam bertindak yang meliputi fleksibilitas dalam memilih program
pendidikan, mengembangkan program pengajaran, serta tahap-tahap pengembangan
kurikulum.
·
Prinsip
integritas antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman, dan aktivitas yang
terkandung di dalam kurikulum, begitu pula dengan pertautan antara kandungan
kurikulum dengan kebutuhan murid dan masyarakat.
Menurut Al-Taumi Dalam buku ilmu
pendidikan islam karangan Dra.Hj.Nur Uhbiyati bahwasannya prinsip-prinsip
kurikulum pendidikan islam harus diajadikan pegangan pada waktu menyusun
kurikulum, prinsip-prinsip itu terdiri dari:
·
Prinsip
pertama adalah prinsip yang berkaitan dengan agama , termasuk ajaran dan
nilainya, artinya segala sesuatu yang berkaitan dengan kurikulum, termasuk
falsafah, tujuan,metode mengajar dan lain sebaginya harus berdasarkan pada
agama dan akhlak islam.
·
Prinsip
yang kedua adalah prinsip yang bersifat menyeluruh,( universal ) pada tujuan
dan kandungan kurikulum.
·
Prinsip
ke tiga adalah keseimbangan yang relative antara tujuan dan kandungan
kurikulum.
·
Prinsip
yang keempat adalah berkaitan dengan bakat,minat,kemampuan,dan kebutuhan
pelajar, begitu juga dengan lingkungan sekitar fisik dan social damana pelajar
hidup dan berinteraksi untuk memperoleh pengetahuan,kemahiran pengalaman dan
sikapnya.
·
Prinsip
kelima adalah pemeliharaaan perbedaan individual di antara pelajar dalam bakat,
minat, kemampuan, kebutuhan dan masalahnya, dan juga memelihara perbedaan dan
kelainan di antara alam sekitar dan masyarakat.
·
Prinsip
keenam adalah prinsip perkembangan dan perubahan Islam yang menjadi sumber pengambilan
falsafah, prinsip, dasar kurikulum, metode mengajar pendidikan Islam mencela
keras sifat meniru (taklid) secara
membabi buta dan membeku pada yang kuno yang diwarisi dan mengikuti tanpa
selidik.
·
Prinsip
ketujuh adalah prinsip peraturan antara mata pelajaran, pengalaman dan kativita
yang terkandung dalam kurikulum.
Selanjutnya menurut Prof. H. M.
Arifin, MEd., bahwa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan pada waktu
menyusun kurikulum mencakup 4 macam,
yaitu:
1.
Kurikulum
pendidikan yang sejalan dengan identitas Islam.
2.
Berfungsi
sebagai alat yang efektif mencapai tujuan tersebut.
3.
Kurikulum
yang bercirikan Islam.
4.
Antara
kurikulum, metode dan tujuan pendidikan Islam harus saling berkaitan dan saling
menjiwai dalam proses mencapai produk yang bercita-citakan menurut ajaran
Islam.
Sedangkan menurut Dr. Asma Hasan
Fahmi menyatakan bahwa prinsip-prinsip yang dijadikan pegangan dalam menentukan
kurikulum ada 6 macam, yaitu:
·
Nilai
materi atau mata pelajaran, karena pengaruhnya dalam mencapai kesempurnaan jiwa
dengan cara mengenal Tuhan Yang Maha Esa.
·
Nilai
mata pelajaran karena mengandung nasihat untuk mengikuti jalan hidup yang baik
dan utama.
·
Nilai
mata pelajaran, karena pengaruhnya yang berupa latihan, atau nilainya dalam
memperoleh kebiasaan yang tertentu dari akal yang dapat berpindah ke
lapangan-lapangan yang lain bukan lapangan mata pelajaran yang melatih akal itu
pada kali pertama.
·
Nilai
mata pelajaran, yang berfungsi pembudayaan dan kesenangan otak (intellect).
·
Nilai
pelajaran, karena diperlukan untuk mempersiapkan seseorang guna memperoleh
pekerjaan atau penghidupan.
·
Nilai
mata pelajaran, karena ia merupakan alat atau media untuk mempelajari ilmu yang
lebih berguna.
·
Identik
dengan pendapat tersebut di atas yaitu sebagaimana dikemukakan oleh M. Athiyah
Al-Abrasyi yang mengatakan:
·
Pengaruh
mata pelajaran dalam pendidikan jiwa serta kesempurnaan jiwa.
·
Pengaruh
suatu pelajaran dalam bidang petunjuk dan tuntunan.
·
Mata
pelajaran yang dipelajari oleh orang-orang Islam karena mata pelajaran tersebut
mengandung kelezatan ilmiah dan kelezatan ideologi.
·
Orang
muslim mempelajari ilmu pengetahuan karena ilmu iu dianggap yang terlezat bagi
manusia.
·
Pendidikan
kejuruan, teknik dan industrialisasi buat mencari penghidupan.
·
Mempelajari
beberapa mata pelajaran adalah alat dan pembuka jalan untuk mempelajari ilmu-ilmu
lain.
Kurikulum pendidikan Islam merupakan
salah satu komponen yang amat penting dalam proses pendidikan Islam. Ia juga
menjadi salah satu bagian dari bahan masukan yang mengandung fungsi sebagai
alat pencapai tujuan (input instrumental)
pendidikan Islam.
Imam
Al-Ghazali menyatakan ilmu-ilmu pengetahuan yang harus dijadikan bahan
kurikulum lembaga pendidikan yaitu:
·
Ilmu-ilmu
yang fardu’ain yang wajib dipelajari
oleh semua orang Islam meliputi ilmu-ilmu agama yakni ilmu yang bersumber dari
dalam kitab suci Al Qur’an.
·
Ilmu-ilmu
yang merupakan fardu kifayah, terdiri
dari ilmu-ilmu yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan urusan hidup duniawi,
seperti ilmu hitung, ilmu kedokteran, ilmu pertanian dan industri.
·
Dari
kedua kategori ilmu-ilmu tersebut, Al-Ghazali merinci lagi menjadi 4, yaitu:
·
Ilmu-ilmu
Al Qur’an dan ilmu agama seperti Fiqih, Hadis dan Tafsir.
·
Ilmu
bahasa, seperti nahwu saraf, makhraj, dan lafal-lafalnya yang membantu ilmu
agama.
·
Ilmu-ilmu
yang fardu kifayah, terdiri dari berbagai ilmu yang memudahkan urusan kehidupan
duniawi.
·
Ilmu
kebudayaan, seperti syair, sejarah, dan beberapa cabang filsafat.
Ibnu Sina memberikan klasifikasi
ilmu pengetahuan untuk diajarkan kepada anak didik ada 2 macam, yaitu:
·
Ilmu Nadari atau ilmu teoretis adalah ilmu yang mengandung iktibar tentang maujud
dari alam dan isinya yang dianalisis secara jujur dan jelas, akan diketahui
Maha Penciptanya. Yang termasuk dalam jenis ilmu ini adalah ilmu matematika, ilmu
alam.
·
Ilmu –ilmu ‘Amali (praktis) yang terdiri dari
beberapa ilmu pengetahuan yang prinsip-prinsipnya berdasarkan atas
sasaran-sasaran analisisnya. Misalnya ilmu yang menganalisis tentang perilaku
manusia dilihat dari aspek individual maka timbullah ilmu akhlak. Jika
menganalisis tentang perilaku manusia dilihat dari aspek social, maka timbul
ilmu politik (ilmu siasah).
D. Tujuan
Kurikulum PAI
Tujuan
adalah sesuatu yang penting untuk dicapai oleh setiap manusia. Menurut Muhammad
Munir, seperti yang dikutip Abdul Majid dan Dian Andayani (2004:74),
menjelaskan bahwa tujuan pendidikan agama Islam yaitu:
·
Tercapainya
manusia seutuhnya, karena Islam itu adalah agama yang sempurna sesuai dengan
firman-Nya. "Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah
Kucukupkan nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu menjadi agama bagimu (QS.
5:3). Di antara tanda predikat manusia seutuhnya adalah berakhlak mulia. Islam
datang untuk mengantarkan manusia seutuhnya sesuai dengan sabda Rasululllah Saw
bahwa: "sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia".
·
Tercapainya
kebahagiaan dunia akhirat, merupakan tujuan yang seimbang. Landasannya adalah
"Di antara mereka ada yang berkata, Ya tuhan kami berikanlah kepada kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api
neraka". Untuk mencapai tujuan ini sangat dibutuhkan tidak saja ilmu agama
yang sebatas ritual (spritual) semata-mata, melainkan juga perlu ilmu umum yang
berkaitan dengan kehidupan dunia.
·
Menumbuhkan
kesadaran manusia mengabdi, dan patuh terhadap perintah dan menjauhi
larangan-Nya. Seperti pesan dalam sebuah ayat Allah : "Tidaklah Aku
ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi ke pada-Ku". Tujuan
pendidikan Islam diproyeksikan agar hidup manusia menjadi dekat dengan sang
khaliq, karena itu ia harus mengabdi setiap saat kapan di manapun
PENUTUP
Kesimpulan
Kurikulum dalam pendidikan Islam,
dikenal dengan kata manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui
oleh pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap mereka. Selain itu, kurikulum juga dapat
dipandang sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan
untuk mencapai pendidikan.
Jika diaplikasikan dalam kurikulum
pendidikan Islam, maka kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang digunakan oleh
pendidik untuk membimbing peserta didiknya ke arah tujuan tertinggi pendidikan
Islam, melalui akumulasi sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Pertimbangan-pertimbangan para
ahli pendidikan Islam dalam menentukan atau memilih kurikulum adalah segi agama
akhlak/budi pekerti dan berikutnya barulah dari segi kebudayaan dan manfaat.
Kurikulum
itu didesain dengan mempertimbangkan:
·
Prinsip berkesinambungan.
·
Prinsip berurutan.
·
Prinsip integrasi pengalaman.
Inti dari kurikulum adalah
kehendak Allah. Maka, kesatuan pengetahuan dan pengalaman akan berpusat pada
Allah, pengaturan kehidupan akan sesuai dengan kehendak Allah. Kerangka
kurikulum Islam adalah kerangka kurikulum yang umum, kerangka kurikulum
tersebut adalah sebagai berikut:
·
tujuan,
·
isi kurikulum,
·
metode, dan
·
evaluasi
Daftar Pustaka
1) Sudiyono.H.M. Drs; Ilmu
Pendidikan Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), Jilid Ke-1.
2) Uhbiyati Nur .Hj.Dra ; Ilmu
Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia , 2005), Cet. Ke-1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar